Senin, 09 Juni 2014

Membuat BIbit Sambung Pucuk

Salah satu bibit klonal (bibit yang diperbanyak secara vegetative) tanaman buah yang sering dibuat oleh penangkar bibit adalah bibit sambung pucuk, yaitu bibit yang dibuat dengan cara menyisipkan entresbatang atas dari pohon indukan terpilih ke batang bawah lokal yang dipotong pada ketinggian tertentu dan dibelah pada bagian tengah atau bagian samping batangnya. Batang bawah biasanya merupakan bibit yang ditanam dari biji (seedling).






Beberapa alasan mengapa bibit tanaman buah dibuat dengan cara sambung pucuk (cleft grafting / top grafting) : lebih mudah dilakukan saat batang bawah berumur masih cukup muda tanpa perlu menunggu batang bawah berumur cukup tua sehingga lebih efisien dari sisi waktu penyiapan batang bawah (root stock), pertumbuhan entres yang relatif lebih cepat dibanding cara okulasi (tempel mata), lebih efisien dalam pemanfaatan jumlah entres dibanding bibit sambung susuan, dan pertumbuhan bibit yang lebih vigor dibanding bibit okulasi pada kondisi lingkungan pertumbuhan tanaman yang sama

Agar persentase keberhasilan pembuatan bibit sambung pucuk meningkat, ada beberapa tips yang perlu diperhatikan :

1. Pilih batang bawah dengan pertumbuhan yang sehat, seragam, dan vigor yang bagus, dengan diameter batang minimum 5 milimeter. Semakin sehat dan semakin vigor pertumbuhan batang bawah, persentase keberhasilan penyambungan akan semakin tinggi. Jika batang bawah terlihat kurus, kurang sehat, pertumbuhannya lambat, segerakan untuk repotting dengan menanamnya ke dalam polybag dengan ukuran yang lebih besar dan dengan menambahkan media tanam baru yang subur dan biarkan tumbuh sehat setidaknya sebulan sebelum siap untuk disambung

2. Gunakan silet baru (dipatah menjadi 2 bagian yang masing-masing mempunyai bidang yang tajam) untuk menghasilkan bidang iris yang halus tanpa serat , sekaligus menghindari memar batang akibat penggunaan pisau yang lebih tebal. Jika batang bawah terlanjur membesar, gunakan pisau tipis yang tajam dan terbuat dari bahan stainless steel. Selalu bersihkan silet/pisau sehabis dipakai dengan cara dicelupkan ke dalam air bersih (atau larutan alkohol) dan langsung dikeringkan dengan lap kain bersih agar getah yang menempel hilang. Pisau dengan getah yang menempel akan membuat bidang sayatan menjadi tidak rata dan berserat sehingga mengurangi bidang sentuh antara entres dengan batang bawah yang akhirnya akan mengurangi tingkat penyatuan (kompatibilitas) saat penyambungan berlangsung

3. Pilih entres dengan ukuran diameter yang sama besar atau sedikit lebih kecil dibanding diameter batang bawah, untuk mendapatkan bidang lekat yang sama baiknya. Jika entres berukuran lebih kecil, sisip dan posisikan entres pada salah satu sisi, sisi kiri atau sisi kanan saja, bukan tepat di tengah batang bawah. Dengan menempelkan entres yang lebih kecil di satu sisi saja, maka penyatuan kambium entres dengan kambium batang bawah pada sisi yang ditempelkan akan berlangsung semakin baik sehingga mampu meningkatkan persentase keberhasilan penyambungan

4. Jika diameter batang bawah berukuran jauh lebih besar dibanding diameter entres, belah batang bawah pada bagian sisi dekat kulit batang untuk mendapatkan bidang tempel yang mendekati ukuran diameter entres (sambungan berada di bagian sisi samping). Kulit dan kayu batang bawah yang dibelah di bagian sisi samping setidaknya akan berukuran lebih sempit dibanding jika yang dibelah adalah di bagian tengah batang bawah. Jangan lupa, lekatkan di salah satu sisi saja (kiri atau kanan saja) untuk menyatukan kambium batang atas dan batang bawah. Jika ukuran bidang iris di bagian samping ternyata sama besar, maka kemungkinan keberhasilan penyambungan juga akan semakin besar.

Persiapan entres pucuk yang dirompes daunnya 2 minggu sebelum ditempelkan





Tunas di ketiak daun yang bunting 2 minggu setelah perompesan daun




entres (batang atas) mangga "emperor" siap sambung ke batang bawah (rootstock) lokal



mata tunas yang bunting 4 minggu setelah perompesan daun 




5. Pada beberapa jenis tanaman (mangga, klengkeng misalnya), rangsang pertumbuhan tunas ketiak maupun tunas ujung pada entres dengan cara merompes semua daunnya setidaknya 2-3 minggu sebelum entres diambil dan disambungkan ke batang bawah (calon entres masih berada di pohon induk). Perompesan daun akan merangsang pertumbuhan tunas-tunas, baik tunas ketiak maupun tunas di ujung, sehingga tunas akan terpacu dan tumbuh lebih cepat saat penyambungan selesai dilakukan. Penyambungan yang menggunakan entres yang daunnya dirompes 2-3 minggu sebelum dipotong dan disambung akan membantu meningkatkan persentase keberhasilan penyambungan dibanding penggunaan entres yang baru dirompes daunnya sesaat sebelum disambungkan ke batang bawah

6. Sebaiknya lakukan proses penyambungan pada sore hari dengan beberapa pertimbangan : a. Suhu rata-rata harian pada sore hari umumnya lebih rendah dengan kelembaban yang sedikit meningkat, sehingga pada suhu yang lebih rendah tersebut, kambium pada bidang iris entres tidak cepat mengering, kambium entres masih segar saat bidang iris ditempelkan ke batang bawah. b. Laju penguapan (evaporasi) pasca penyambungan selepas sore hingga pagi di hari berikutnya juga berkurang, dengan demikian kondisi ini akan sangat membantu tanaman yang disambung untuk beradaptasi dengan cepat sehingga bidang sambung dapat menyatu dengan cepat pula tanpa harus terganggu oleh peningkatan laju evaporasi yang bisa menyebabkan kegagalan penyambungan


poin nomor 5 tersebut diatas, mempercepat proses penyatuan sehingga tunas langsung tumbuh






Sambung pucuk klengkeng ITOH, diameter batang bawah dan batang atas tergolong besar
sambungan dibuat sependek mungkin untuk menghasilkan pertumbuhan tanaman yang pendek (dwarf)




contoh bibit grafting tanaman mangga berumur 10 bulan pasca sambung
dengan kompatibillitas (kesesuaian) batang atas dan batang bawah yang sangat baik

Cara Membawa Bibit Jarak Jauh

Entres (scion) atau calon batang atas adalah komponen terpenting selain calon batang bawah (rootstock)dalam proses pembuatan bibit sehingga ketersediaan entres dapat menjadi faktor pembatas yang menghambat proses tersebut. Jika pohon induk sebagai sumber pengambilan entres berada dalam lokasi yang sama dengan lokasi pembuatan bibit, tidaklah menjadi persoalan, namun jika pohon induk berada di lokasi yang berbeda, dalam kisaran jarak yang jauh, bahkan berada di propinsi, pulau atau negara yang berbeda, maka kemampuan untuk menjaga kesegaran (freshness) entres pasca pengambilan dalam durasi waktu yang cukup panjang, beberapa hari misalnya, akan menjadi kunci keberhasilan, di luar proses penyambungannya sendiri.

Dalam konteks hobby, pengambilan dan pengiriman entres dari tempat yang jauh juga perlu mendapat perhatian mengingat pertukaran entres antar penghobi tanaman yang berlainan kota tempat tinggal cukup sering dilakukan. Beberapa kawan bertanya ke saya, bagaimana cara yang tepat untuk membawa atau mengirimkan entres dari dan ke tempat yang jauh namun entres tersebut dapat tetap terjaga kesegarannya meski telah menempuh perjalanan panjang dalam kurun waktu tertentu ?

Berangkat dari hal tersebut, postingan kali ini membagi informasi dan tips perihal tersebut di atas sehingga dengan menggunakan tips ini, entres dapat dipertahankan kesegarannya sehingga dapat digunakan sebagai bahan tanaman baru dalam proses pembuatan bibit selanjutnya. Berikut ini adalah tips dasar dan cukup sederhana yang dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan masing-masing orang.

Berikut adalah langkah-langkah penyiapannya :





Pilih tunas ujung dari ranting-ranting pohon induk berkualitas. Entres harus diambil dari ranting yang berdaun tua, tanda bawa proses pertunasan sedang berhenti (dorman), dan sedapat mungkin dihindari untuk mengambil tunas ujung yang berdaun masih sangat muda (flush) atau ranting yang sedang bertunas. Semakin tua daun di ujung ranting, semakin besar persentase keberhasilan dalam proses penyambungan untuk pembuatan bibit baru.

Buang semua daun yang terdapat pada ranting dengan memotong tangkai daun menggunakan gunting tanaman yang tajam. Sisakan tangkai daun sepanjang kurang lebih 4-5 milimeter untuk melindungi mata tunas yang terdapat di setiap ketiak daun.


Kumpulkan entres yang telah dipotong daunnya menjadi satu. Jika dalam proses pengambilan tersebut terdapat tanaman yang berbeda jenis atau varietasnya, sebaiknya setiap ranting tersebut diberi labelplastik yang ditulisi dengan tinta permanen untuk membedakan entres satu dengan entres lainnya, sekaligus memudahkan pemisahan pasca entres disambung ke batang bawah, di lokasi pembuatan bibit.



Siapkan kulit batang pisang (Jawa : gedebog) dengan ukuran panjang yang disesuaikan dengan panjang entres atau disesuaikan dengan kebutuhan, untuk memudahkan dalam proses pengepakan serta memudahkan selama perjalanan jika dibawa sebagai barang bawaan menggunakan transportasi umum (bis, kereta api, kapal laut, maupun pesawat udara).



Atur letak entres dalam gedebog dengan rapi, berselang-seling antara bagian ujung dengan bagian pangkal entres agar diperoleh tumpukan entres yang rapi, selain agar entres tidak terluka akibat gesekan selama proses perjalanan entres tersebut berlangsung. Jika dirasa terlalu panjang, entres dapat dipotong dengan ukuran yang lebih pendek sehingga ukuran gedebog yang digunakan sebagai "pembungkus" juga menjadi lebih pendek.


Lipat gedebog menjadi 3 bagian dengan salah satu bagian sedikit lebih panjang, yang nantinya berfungsi menjadi penutup bagian atas (seperti bagian penutup pada amplop surat), Pada foto ini, penutup berada pada bagian kiri. Ikat gedebog dengan tali rafia seerat mungkin tanpa menyisakan celah sedikitpun, di bagian samping pertemuan sisi atas dan sisi bawah gedebog. "Paket" berisi entres tanaman buah unggul siap dibawa ke mana saja. Dengan cara ini, entres mampu bertahan hidup setidaknya 5-6 hari sebelum disambungkan.


Setibanya di tempat pembuatan bibit, entres harus sesegera mungkin disambungkan ke batang bawah, semakin cepat entres disambung, semakin besar persentase keberhasilan pembuatan bibit tanaman. Bergantung pada keterampilan si penyambung dan kebiasaan setempat, entres dapat disambungkan ke batang bawah dengan metode okulasi (tempel mata), sambung sisip, sambung samping, maupun sambung pucuk
  
 
 Contoh entres mangga "srithong" dari Yogyakarta yang telah disambungkan ke batang bawah mangga lokal di tempat pembuatan bibit di Temanggung, menggunakan metode okulasi dan sambung sisip 



Contoh entres klengkeng Diamond River "Jenderal" dari Yogyakarta yang disambungkan ke batang bawah klengkeng lokal di tempat pembuatan bibit di Temanggung, menggunakan metode okulasi (tempel mata)


Gedebog adalah batang semu yang dimiliki oleh keluarga pisang, dikatakan batang semu karena sesungguhnya gedebog adalah perpanjangan tangkai daun pisang yang berlapis-lapis, membentuk struktur seperti batang. Kandungan air pada gedebog pisang sangat tinggi sehingga ideal sebagai alat pengemas entres tanpa perlu membasahi gedebog itu sendiri maupun entresnya. Dengan kandungan air yang sangat tinggi, "suasana" dalam ruang kemasan menjadi "dingin" dan lembab sehingga entres dapat bertahan hidup dalam kurun waktu yang cukup lama. Sekali lagi, dari pengalaman, pengemasan dengan cara ini dapat mempertahankan kesegaran entres dalam kisaran waktu 5-6 hari pasca pengambilan entres dari pohon induk.

Selamat mencoba, dan pasti bisa !!